HAMA
IKAN DAN PENGENDALIANNYA
A. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mengenali
jenis-jenis hama pada ikan dan bahayanya.
2. Mengenal
bahan kimia untuk pengendalian hama ikan.
B. Hasil
No.
|
Nama
|
Lokasi
Tangkap
|
Jenis
Hama
|
Nama
Latin
|
Gambar
|
1.
|
Katak
|
Kolam
Stasiun Percobaan
|
Predator, Pest
|
Bufo melanostictus
|
|
2.
|
Kecebong
|
Kolam
Stasiun Percobaan
|
Kompetitor
|
-
|
|
3.
|
Siput
|
Kolam
Stasiun Percobaan
|
Pest
|
Amphidromus perverus
|
|
4.
|
Jentik
Nyamuk
|
Kolam
Stasiun Percobaan
|
Pest
|
-
|
|
5.
|
Laba-laba
|
Kolam
Stasiun Percobaan
|
Pest
|
Leucauge celebesiana
|
|
C. Pembahasan
Dalam suatu usaha
budidaya ikan yang intensif dengan padat penebaran tinggi, dengan penggunaan
pakan buatan yang sangat besar dapat mengakibatkan terjadinya suatu masalah.
Masalah terbesar yang sering dianggap menjadi penghambat budidaya ikan adalah
munculnya serangan penyakit. Serangan penyakit yang disertai gangguan hama
dapat menyebabkan pertumbuhan ikan menjadi sangat lambat (kekerdilan),
mortalitas meningkat, konversi pakan manjadi sangat tinggi dan menurunnya hasil
panen (produksi). Ikan yang dipelihara dapat terserang hama dan penyakit karena
diakibatkan oleh kualitas air yang memburuk dan malnutrisi. Ikan yang sehat
akan mengalami pertumbuhan berat badan yang optimal. Ikan yang sakit sangat
merugikan bagi para pembudidaya karena akan mengakibatkan penurunan
produktivitas. Oleh karena itu agar ikan yang dipelihara di dalam wadah
budidaya tidak terserang hama dan penyakit harus dilakukan pencegahan.
Pencegahan merupakan tindakan yang paling efektif dibandingkan dengan
pengobatan, Sebab, pencegahan dilakukan sebelum terjadi serangan, baik hama
maupun penyakit, sehingga biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar. (Anonim,
2008)
Hama adalah organisme
pengganggu yang dapat memangsa,membunuh dan mempengaruhi produktivitas ikan,
baik secara langsung maupun secara bertahap. Hama bersifat sebagai organisma
yang memangsa (predator), perusak dan kompetitor (penyaing). Sebagai predator
(organisme pemangsa), yakni makhluk yang menyerang dan memangsa ikan yang
biasanya mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dari ikan itu sendiri. Hama
sering menyerang ikan bila masuk dalam lingkungan perairan yang sedang
dilakukan pemeliharaan ikan. Masuknya hama dapat bersama saluran pemasukan air
maupun sengaja datang melalui pematang untuk memangsa ikan yang ada.
Hama yang menyerang ikan
biasanya datang dari luar melalui aliran air, udara atau darat. Hama yang
berasal dari dalam biasanya akibat persiapan kolam yang kurang sempurna. Oleh
karena itu untuk mencegah hama ini masuk kedalam wadah budidaya dapat dilakukan
penyaringan pada saluran pemasukan dan pemagaran pematang. Hama ikan banyak
sekali jenisnya antara lain larva serangga, serangga air, ikan carnivora, ular,
biawak, buaya , notonecta atau bebeasan, larva cybister atau ucrit,
berang-berang atau lisang, larva capung, trisipan. Hama menyerang ikan hanya
pada saat ikan masih kecil atau bila populasi ikan terlalu padat. Sedangkan
bila ikan mulai gesit gerakannya umumnya hama sulit memangsanya. Hama yang
menyerang ikan budidaya biasanya berupa ular, belut, ikan liar pemangsa.
Sedangkan hama yang menyerang larva dan benih ikan biasanya notonecta atau
bebeasan, larva cybister atau ucrit. Ikan-ikan kecil yang masuk ke dalam wadah
juga akan mengganggu. Meskipun bukan hama, tetapi ikan kecil-kecil itu menjadi
pesaing bagi ikan dalam hal mencari makan dan memperoleh oksigen. (Anonim,
2012)
Ada beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk mencegah serangan hama terhadap ikan (Kurniawati,
2012):
§
Pengeringan dan pengapuran kolam sebelum digunakan. Dalam
pengapuran sebaiknya dosis pemakaiannya diperhatikan atau dipatuhi.
§
Pada pintu pemasukan air dipasang saringan agar hama tidak masuk
ke dalam kolam. Saringan air pemasukan ini berguna untuk menghindari masuknya
kotoran dan hama ke dalam kolam budidaya.
§
Secara rutin melakukan pembersihan disekitar kolampemeliharaan
agar hama seperti siput atau trisipan tidak dapat berkembangbiak disekitar
kolam budidaya
Kodok dewasa yang hidup
di darat merupakan predator yang berbahaya bagi benih ikan. Pada masa kecebong,
berudu dan kodok muda, kodok menyaingi makanan ikan dan ruangan tempat hidup sehingga
mengurangi kandungan oksigen dalam air dan memperbanyak sisa metabolisms.
Kodok dewasa banyak ditemukan
sedang memangsa benih-benih ikan di kolam pembenihan dan kolam pendederan dan
di sawah jika benih dipelihara di sawah. Benih ikan dan ikan berukuran besar
sering kali ditelan kodok yang kelaparan. Selain benih dan ikan berukuran
besar, kodok juga memangsa telur-telur ikan yang akan ditetaskan, sehingga
kehadiran kodok di kolam
pembenihan dan pendederan sangat merugikan peternak ikan.
sebagai hewan karnivora, kodok memiliki mulut yang lebar yang berfungsi untuk mempermudah menangkap dan menelan bulat-bulat mangsanya. Dilihat dari warna tubuhnya, kodok hijau lebih suka mengintai di sekitar benda atau tumbuhan yang berwarna hijau sebagai penyamaran. Pada saat mengintai mangsa, kodok mampu bertahan cukup lama berdiam diri tanpa bergerak. Dalam hal menangkap mangsa, kodok cenderung lebih suka menanti korban yang mendekatinya daripada mengejar ke sana kemari. (Syaefudin, 2010)
pembenihan dan pendederan sangat merugikan peternak ikan.
sebagai hewan karnivora, kodok memiliki mulut yang lebar yang berfungsi untuk mempermudah menangkap dan menelan bulat-bulat mangsanya. Dilihat dari warna tubuhnya, kodok hijau lebih suka mengintai di sekitar benda atau tumbuhan yang berwarna hijau sebagai penyamaran. Pada saat mengintai mangsa, kodok mampu bertahan cukup lama berdiam diri tanpa bergerak. Dalam hal menangkap mangsa, kodok cenderung lebih suka menanti korban yang mendekatinya daripada mengejar ke sana kemari. (Syaefudin, 2010)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim . 2008 .
Pengertian Hama . www.belajar-budidaya-ikan.blogspot.com/2008/7/6\
Anonim . 2012 .
Hama dan Penyakit Ikan . http://www.crayonpedia.org/mw/
BAB_VIII._HAMA_DAN_PENYAKIT_IKAN
Anonim . 2010 .
Pengendalian Hama Katak . http://hobiikan.blogspot.com
/2010/04/pengendalian-hama-predator-kodok.html
Ariyani S.E.,
Darsono . 2012 . Petunujk Praktikum Manajemen Kesehatan Organisme Akuatik .
Universitas Jenderal Soedirman – Purwokerto