07 Desember 2012


HAMA IKAN DAN PENGENDALIANNYA
A.  Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1.      Mengenali jenis-jenis hama pada ikan dan bahayanya.
2.      Mengenal bahan kimia untuk pengendalian hama ikan.
B.  Hasil
No.
Nama
Lokasi Tangkap
Jenis Hama
Nama Latin
Gambar
1.
Katak
Kolam Stasiun Percobaan
Predator, Pest
Bufo melanostictus



2.
Kecebong
Kolam Stasiun Percobaan
Kompetitor
-


3.
Siput
Kolam Stasiun Percobaan
Pest

Amphidromus perverus
4.
Jentik Nyamuk
Kolam Stasiun Percobaan
Pest
-





5.
Laba-laba
Kolam Stasiun Percobaan
Pest
 Leucauge celebesiana 







 
C.  Pembahasan
Dalam suatu usaha budidaya ikan yang intensif dengan padat penebaran tinggi, dengan penggunaan pakan buatan yang sangat besar dapat mengakibatkan terjadinya suatu masalah. Masalah terbesar yang sering dianggap menjadi penghambat budidaya ikan adalah munculnya serangan penyakit. Serangan penyakit yang disertai gangguan hama dapat menyebabkan pertumbuhan ikan menjadi sangat lambat (kekerdilan), mortalitas meningkat, konversi pakan manjadi sangat tinggi dan menurunnya hasil panen (produksi). Ikan yang dipelihara dapat terserang hama dan penyakit karena diakibatkan oleh kualitas air yang memburuk dan malnutrisi. Ikan yang sehat akan mengalami pertumbuhan berat badan yang optimal. Ikan yang sakit sangat merugikan bagi para pembudidaya karena akan mengakibatkan penurunan produktivitas. Oleh karena itu agar ikan yang dipelihara di dalam wadah budidaya tidak terserang hama dan penyakit harus dilakukan pencegahan. Pencegahan merupakan tindakan yang paling efektif dibandingkan dengan pengobatan, Sebab, pencegahan dilakukan sebelum terjadi serangan, baik hama maupun penyakit, sehingga biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar. (Anonim, 2008)
Hama adalah organisme pengganggu yang dapat memangsa,membunuh dan mempengaruhi produktivitas ikan, baik secara langsung maupun secara bertahap. Hama bersifat sebagai organisma yang memangsa (predator), perusak dan kompetitor (penyaing). Sebagai predator (organisme pemangsa), yakni makhluk yang menyerang dan memangsa ikan yang biasanya mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dari ikan itu sendiri. Hama sering menyerang ikan bila masuk dalam lingkungan perairan yang sedang dilakukan pemeliharaan ikan. Masuknya hama dapat bersama saluran pemasukan air maupun sengaja datang melalui pematang untuk memangsa ikan yang ada.
Hama yang menyerang ikan biasanya datang dari luar melalui aliran air, udara atau darat. Hama yang berasal dari dalam biasanya akibat persiapan kolam yang kurang sempurna. Oleh karena itu untuk mencegah hama ini masuk kedalam wadah budidaya dapat dilakukan penyaringan pada saluran pemasukan dan pemagaran pematang. Hama ikan banyak sekali jenisnya antara lain larva serangga, serangga air, ikan carnivora, ular, biawak, buaya , notonecta atau bebeasan, larva cybister atau ucrit, berang-berang atau lisang, larva capung, trisipan. Hama menyerang ikan hanya pada saat ikan masih kecil atau bila populasi ikan terlalu padat. Sedangkan bila ikan mulai gesit gerakannya umumnya hama sulit memangsanya. Hama yang menyerang ikan budidaya biasanya berupa ular, belut, ikan liar pemangsa. Sedangkan hama yang menyerang larva dan benih ikan biasanya notonecta atau bebeasan, larva cybister atau ucrit. Ikan-ikan kecil yang masuk ke dalam wadah juga akan mengganggu. Meskipun bukan hama, tetapi ikan kecil-kecil itu menjadi pesaing bagi ikan dalam hal mencari makan dan memperoleh oksigen. (Anonim, 2012)
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah serangan hama terhadap ikan (Kurniawati, 2012):
§  Pengeringan dan pengapuran kolam sebelum digunakan. Dalam pengapuran sebaiknya dosis pemakaiannya diperhatikan atau dipatuhi. 
§  Pada pintu pemasukan air dipasang saringan agar hama tidak masuk ke dalam kolam. Saringan air pemasukan ini berguna untuk menghindari masuknya kotoran dan hama ke dalam kolam budidaya. 
§  Secara rutin melakukan pembersihan disekitar kolampemeliharaan agar hama seperti siput atau trisipan tidak dapat berkembangbiak disekitar kolam budidaya
Kodok dewasa yang hidup di darat merupakan predator yang berbahaya bagi benih ikan. Pada masa kecebong, berudu dan kodok muda, kodok menyaingi makanan ikan dan ruangan tempat hidup sehingga mengurangi kandungan oksigen dalam air dan memperbanyak sisa metabolisms.
Kodok dewasa banyak ditemukan sedang memangsa benih-benih ikan di kolam pembenihan dan kolam pendederan dan di sawah jika benih dipelihara di sawah. Benih ikan dan ikan berukuran besar sering kali ditelan kodok yang kelaparan. Selain benih dan ikan berukuran besar, kodok juga memangsa telur-telur ikan yang akan ditetaskan, sehingga kehadiran kodok di kolam
pembenihan dan pendederan sangat merugikan peternak ikan.
sebagai hewan karnivora, kodok memiliki mulut yang lebar yang berfungsi untuk mempermudah menangkap dan menelan bulat-bulat mangsanya. Dilihat dari warna tubuhnya, kodok hijau lebih suka mengintai di sekitar benda atau tumbuhan yang berwarna hijau sebagai penyamaran. Pada saat mengintai mangsa, kodok mampu bertahan cukup lama berdiam diri tanpa bergerak. Dalam hal menangkap mangsa, kodok cenderung lebih suka menanti korban yang mendekatinya daripada mengejar ke sana kemari. (Syaefudin, 2010)

DAFTAR PUSTAKA
Anonim . 2008 . Pengertian Hama . www.belajar-budidaya-ikan.blogspot.com/2008/7/6\

Anonim . 2012 . Hama dan Penyakit Ikan . http://www.crayonpedia.org/mw/ BAB_VIII._HAMA_DAN_PENYAKIT_IKAN

Anonim . 2010 . Pengendalian Hama Katak . http://hobiikan.blogspot.com /2010/04/pengendalian-hama-predator-kodok.html

Ariyani S.E., Darsono . 2012 . Petunujk Praktikum Manajemen Kesehatan Organisme Akuatik . Universitas Jenderal Soedirman – Purwokerto

Yuli Kurniawati . 2012 . Penanganan Hama Ikan . www.yuli-k.blogspot.com/2012/8/12