04 Juli 2012


     I.     PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Usaha budidaya perikanan merupakan dari ilmu pengetahuan yang dalam perkembangannya membutuhkan inovasi teknologi untuk meningkatkan produksi perikanan. Oleh karenanya berbagai penelitian tentang biologi ikan pada berbagai tahapan perkembangan sangant diperlukan. Hasil penelitian pada beberapa spesies menunjukan bahwa pola perkembangan embrio ikan relatif sama. Perkembangan embrio pada ikan diawali dengan pembuahan telur oleh spermatozoa. Pembuahan adalah proses pertemuan, penetrasi spermatozoon pada sel telur dan penggabungan materi inti (Sumantadinata, 1983).

Pada waktu terjadi peleberan spermatozoon dengan inti telur, terjadi pula persatuan material genetik yang berasal dari induk jantan dan betina. Baik telur ataupun spermatozoon membawa sifat dari masing – masing induk di dalam kromosomnya. Kromosom merupakan benang – benang halus yang terletak didalam inti sel, di dalamnya trdapat materi genetik yang bertanggung jawab unuk transmisi atau pemindahan sifat keturunan. Penggabungan pronukler jantan dan betina diikuti denga terbentuknya membran inti dan mengadakan terbentuknya zigot diploid yang siap untuk melangsungkan pembelahan segmentasi (cleavage) dan perkembangan berikutnya.

Berbeda dengan pmbelahan  holholoblastic, pada telur ikan nilem yang merupakan telur telolecithal dinamakan moroblastic dimana kuning telurnya tidak ikut membelah, tetapi yang membelah hanya bagian protoplasma yang terdapat dikutub animalis. Sel – sel hasil pembelahan segmentasi akan membentuk suatu struktur yang mirip dengan buah mulberry sehingga disebut morula. Pada stadium ini blastoderma berbentuk seperti mangkok terbalik. Ronga yang terbentuk sebagai akibat penataan sel – sel hasil pembelahan segmentasi dinamakan stadium blastula awal. Kelanjutan di tahap blastula yaiu grastrula. Pada tahap ini pembelahan dan pergerakan sel berjalan lebih cepat dari pada stadium blastula. Tahap gastrula ditandai dengan dengan pergerakan blastoderma menuju kutub vegetalis.

Pertama – tama sel – sel pada lapisan dalam blastoderma bergrak keluar untuk bergabung dengan lapisan pembungkus dan selanjutnya sel – sel tersebut bergerak pada permukaan yolk. Gerakan sel di permukaan yolk tersebut sebagai akibat poliferasi sel dari kutub animal. Pada saat blasoderma yang melakukan opiboli telah mencapai atau melewati garis ekuator telur, sel – sel penyusun blastoderma di bagian dalam bergerak masuk kedalam tubuh embrio. Prosese ini disebut dengan involusi atau emboli. Sel sel yang telah melakukan involusi tersebut selanjutnya bergerak ke arah kutub animalis dan menata diri membentuk lapisan baru sejajar dengan blastoderma yang melakukan epiboli disebut epiblas (Gilbert, 2000). Dengan terbentuknya hipoblas dan epiblas maka blastoderma terdepan menjadi lebih tebal dan disebut cincin germinal (germ ring). Cincin germinal tersebut dapat disertakan denan blastoporus paa embrio katak. Seiring dengan bergeraknya cincin germinal menuju kutub vegetalis, maka diameter cincin germinal menjadi semakin mengecil.
.

B.     Tujuan
Tujuan dari acara praktikum ini adalah :
1.    Mengetahui perkembangan awal telur ikan
2.    Usaha pencegahan terhadap musuh – musuh telur ikan berkembang dalam rangka menyediakan sarana yang memenuhi persyaratan untuk perkembangan telur yang baik.

selengkapnya bisa di download disini

03 Juli 2012

Ber2 Lebih Baik (Acha S.), Acha S. - Sampai Menutup Mata, Ada Band - Haruskah Ku Mati, Drive - Akulah Dia, Coklat - Benderaku (new), Element - Rahasia Hati, Coklat - Karma, Coklat -Tanpa Rasa, 5 Minutes - Bertahan, 5 Minutes - Aisah, Doel Soembang - Ai

Dan Masih Banyak Lagi :)