I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Telur ikan adalah sel
gamet betina yang mempunyai program perkembangan untuk menjadi individu baru,
setelah program perkembangan tersebut diaktifkan oleh spermatozoa. Larva adalah
stadium tertentu dari perkembangan individu yang memiliki pola perkembangan
tidak langsung. Perkembangan tidak langsung adalah pola perkembangan hewan yang
dalam tahapan atau stadium hidupnya memiliki tahapan bentuk larva yang memiliki
perkembangan postnatal yang melibatkan satu atau lebih tahapan bentuk larva. Larva berasal
dari sel telur yang dibuahi atau biasanya disebut zigot. Sel tunggal
zigot selanjutnya akan berkembang melalui cara cleavage, yaitu pembelahan
mitosis biasa dari sel dalam stadium awal perkembangan (Sistina, 1999 ).
Sifat khusus telur ikan antara lain
adalah ukuranya besar, memiliki bungkus telur, memiliki mikrofil, dan memiliki
cadangan makanan. Sifat telur ikan secara umum adalah bersifat totipotensi
yaitu memiliki kemampuan berkembang menjadi suatu individu. Sifat lainnya
adalah sel telur yang tengelam dan melayang. Serta memiliki polaritas yaitu ada
dua kutub berlawanan yang berbeda (Sistina, 1999 )
Bentuk telur yang paling umum adalah
bulat, tetapi ada pula yang lonjong dengan kombinasi yang bervariasi. Atas
dasar struktur kulit luarnya telur ikan dibedakan menjadi telur non adhesive,
telur adhesive, bertangkai dan dalam gumpalan lendir (Sistina, 1999 )
Pembenihan ikan menyangkut dua hal, yaitu breeding dan
seeding. Breeding adalah segala perlakuan ataupun treatment-treatment terhadap
induk sehingga menghasilkan larva. Sedangkan seeding adalah penanganan mulai
larva sampai dengan benih yang siap untuk dipasarkan. Faktor –faktor yang perlu
diperhatikan dalam pembenihan ikan adalah kualitas air, pemanatangan gonad pada
ikan, pemijahan penetasan telur, perawatan larva, pendederan, nutrisi larva dan
benih serta pemanenan benih. Sesuai dengan tujuan dari pada pembenihan ikan
yaitu untuk menghasilkan larva yang sebanyak mungkin serta memperoleh benih
semaksimal mungkin, maka perlu perlakuan-perlakuan yang tepat terhadap
faktor-faktor yang berpengaruh tersebut ( Sutisna, 1995 ).
Sumber air yang baik dalam pembenihan ikan harus memenuhi
kriteria kualitas air yang meliputi sifat-sifat kimia dan sifat-sifat fisika,
seperti suspensi bahan padat, suhu, gas terlarut, pH, kadar mineral, dan
bahan-bahan beracun, dan lain sebagainya ( Sutisna, 1995 ).
Secara struktural sel telur ikan sangat berbeda dari sel
tubuh lainnya, tetapi sama dengan sel telur yang lainnya yaitu memiliki organel
telur khusus sel telur yang disebut kortikel, granula, atau
kortikel alveoli. Ada empat struktur yang khusus pada
telur ikan yang sangat mencolok yaitu : ukurannya besar, memiliki bungkus
telur, memiliki cadangan makanan, memiliki mikrofil (Sistina, 1999 ).
.
B. Tujuan
Tujuan
dari praktikum ini adalah :
Mengamati bentuk, ukuran, warna dan struktur
telur ikan.Selengkapnya bisa anda download disini